Ini Dia Dalil-Dalil Seputar Hari Kiamat Yang Wajib Kita Imani

Hari kiamat merupakan hari yang pasti terjadi dimana orang yang beriman meyakini hal itu. Dan orang beriman tentu akan mempersiapkan diri dalam menghadapi hari tersebut. Sedangkan orang-orang kafir, mereka hanya memikirkan hari yang nampak di depan mata mereka saja dan tidak memperdulikan adanya hari akhir.

Allah Subhanahuwata’ala berfirman:

زَعَمَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ لَنْ يُبْعَثُوا ۚ قُلْ بَلَىٰ وَرَبِّي لَتُبْعَثُنَّ ثُمَّ لَتُنَبَّؤُنَّ بِمَا عَمِلْتُمْ ۚ وَذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
Artinya: 
“Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: "Memang, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”
(QS: At-Thaghobun : 7)

Beriman pada hari akhir termasuk dari rukun iman yang wajib kita imani. Seorang muslim tentu wajib beriman akan adanya hari kiamat ini. Kalau tidak beriman maka gugurlah statusnya sebagai seorang mukmin.

Dalil dari al quran tentang datangnya hari kiamat
Dahsyatnya Hari Kiamat

Kita perlu mengetahui bahwa beriman kepada hari kiamat ini merupakan rukun iman yang sangat agung. Hal itu terlihat dalam banyak firman Allah dalam Al-Qur’an yang menggandengkan beriman kepada hari akhir dengan beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, sebagaimana salah satunya dalam surat At-Tholaq:

فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ فَارِقُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ وَأَشْهِدُوا ذَوَيْ عَدْلٍ مِنْكُمْ وَأَقِيمُوا الشَّهَادَةَ لِلَّهِ ۚ ذَٰلِكُمْ يُوعَظُ بِهِ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا

Artinya: 
Apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. 
(QS: At-Tholaq : 2)

Juga dalam surat An-Nisa’ Allah Subhanahuwata’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

Artinya: 
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." 
(QS An-Nisa’ : 59)

Dan masih banyak lagi ayat-ayat seperti ini yang menggandengkan antara beriman kepada Allah dengan beriman kepada hari akhir.

Allah subhanahu wa taala dalam banyak ayat dalam Al-Qur’an sering menggambarkan kondisi-kondisi mengerikan yang terjadi pada hari akhir tersebut. Hal itu agar manusia sadar dan takut sehingga mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Seperti contohnya dalam surat Al Qiyamah Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

يَسْأَلُ أَيَّانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ
“Ia berkata: "Bilakah hari kiamat itu?" 
(QS Al Qiyamah : 6)

فَإِذَا بَرِقَ الْبَصَرُ
“Maka apabila mata terbelalak (ketakutan),” 
(QS Al Qiyamah : 7)


وَخَسَفَ الْقَمَرُ
“dan apabila bulan telah hilang cahayanya,” 
(QS Al Qiyamah : 8)

وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ
“dan matahari dan bulan dikumpulkan,” 
(QS Al Qiyamah : 9)

يَقُولُ الْإِنْسَانُ يَوْمَئِذٍ أَيْنَ الْمَفَرُّ
“pada hari itu manusia berkata: "Ke mana tempat berlari?" 
(QS Al Qiyamah : 10)

كَلَّا لَا وَزَرَ
“sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung!” 
(QS Al Qiyamah : 11)

إِلَىٰ رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ الْمُسْتَقَرُّ
“Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali.” 
(QS Al Qiyamah : 12)

يُنَبَّأُ الْإِنْسَانُ يَوْمَئِذٍ بِمَا قَدَّمَ وَأَخَّرَ
“Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya.” 
(QS Al Qiyamah : 13)

Dalam surat Al-Qari’ah Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga menggambarkan kondisi yang terjadi pada hari kiamat.

الْقَارِعَةُ
“Hari Kiamat,” 
(QS Al-Qari’ah : 1)

مَا الْقَارِعَةُ
“Apakah hari Kiamat itu?” 
(QS Al-Qari’ah : 1)

وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ
“Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?” 
(QS Al-Qari’ah : 1)

يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ
“Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran,” 
(QS Al-Qari’ah : 1)

وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ
“dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.”
 (QS Al-Qari’ah : 1)

فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ
“Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya,” 
(QS Al-Qari’ah : 1)

Cukuplah ayat-ayat di atas sebagai pelajaran bagi kita untuk mempersiapkan diri serta mengimani akan dahsyatnya kehidupan pada hari kiamat tersebut. Beriman kepada hari kiamat adalah dengan membenarkan secara pasti semua yang diperintahkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan Rasul-Nya tentang apa yang terjadi pada hari yang besar tersebut, mulai dari hari kebangkitan, penghimpunan manusia, adanya timbangan, surga dan neraka serta lainnya.

Tiga Perkara Yang Terkandung Pada Hari Kiamat Yang Wajib Diimani
Beriman kepada hari kiamat mengandung tiga perkara.

1. Beriman Pada Hari Berbangkit
Yang pertama adalah beriman kepada hari kebangkitan, yaitu dihidupkannya orang-orang yang sudah meninggal ketika ditiupnya sangkakala pada tiupan kedua. Kemudian pada saat itu  bangkitlah seluruh manusia menghadap Rabb-nya tanpa mengenakan pakaian sehelai benang pun dan tidak memakai alas kaki.

Allah berfirman di dalam surat Al Anbiya ayat ke 104:

يَوْمَ نَطْوِي السَّمَاءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِ ۚ كَمَا بَدَأْنَا أَوَّلَ خَلْقٍ نُعِيدُهُ ۚ وَعْدًا عَلَيْنَا ۚ إِنَّا كُنَّا فَاعِلِينَ
(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.” 
(QS Al Anbiya : 104)

Di dalam salah satu hadits, Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam  juga bersabda:

يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلاً
Manusia akan dikumpulkan pada hari Kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum dikhitan.” 
(Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 5102 dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha).

2. Beriman Kepada Hari Hisab
Kemudian kandungan iman kepada hari kiamat yang kedua adalah beriman dengan hari hisab dan hari pembalasan. Seorang hamba nanti akan dihisab sesuai dengan amalannya dan akan dibalas atasnya. Allah berfirman dalam Surat Al Ghasiyah:

إِنَّ إِلَيْنَا إِيَابَهُمْ
“Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka,” 
(QS Al Ghasiyah : 25)

ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ
“kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka.” 
(QS Al Ghasiyah : 26)

3. Beriman Akan Adanya Surga dan Neraka
Kemudian kandungan beriman kepada hari akhir yang ketiga adalah beriman akan adanya surga dan neraka. Dan bahwasanya keduanya merupakan tempat kembali yang kekal bagi manusia. Allah Subhanahu Wa Ta'ala mempersiapkan surga untuk hamba-nya yang beriman, sedangkan neraka Allah persiapkan untuk hambanya yang kufur kepadanya. Sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta'ala dalam surat Ali Imron:

وَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ
“Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir.” 
(QS Ali Imron : 131)

Allah juga berfirman dalam surat Al-Ahzab ayat 63 yang berbunyi:
 
يَسْأَلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ ۚ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا
Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah". Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya.” 
(QS Al-Ahzab : 63)

Nabi Shallallahu alaihi salam juga telah bersabda tentang hari kiamat ini"

بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ، وَيُشِيْرُ بِإِصْبَعَيْهِ فَيَمُدُّ بِهِمَا.
Jarak diutusnya aku dan hari Kiamat seperti dua (jari) ini.” Beliau berisyarat dengan kedua jarinya (jari telunjuk dan jari tengah), lalu merenggangkannya.”
(Shahiih al-Bukhari, kitab ar-Riqaaq bab Qaulin Nabiyyi Shallallahu ‘alaihi wa sallam Bu’itstu Ana was Saa’atu ka Haataini dari Sahl (XI/347, al-Fath).

Hadits ini memberi saran kepada kita bahwa sudah dekatnya waktu terjadinya hari kiamat. Akan tetapi tidak ada yang tahu secara pasti kapan terjadinya hari kiamat tersebut kecuali Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Yang wajib bagi kita adalah  mempersiapkan diri dalam menghadapi datangnya hari tersebut dengan mempelajari ilmu syar'i, mengamalkannya, mendakwahkannya, dan dan bersabar atas gangguan di dalamnya.

Karena termasuk tanda-tanda hari kiamat adalah diangkatnya ilmu dan tersebarnya kebodohan. Sebagaimana yang tertera dalam hadits Nabi Shalallohu’alaihi wassalam:

إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ، وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ، وَيُشْرَبَ الْخَمْرُ، وَيَظْهَرَ الزِّنَا.
Sesungguhnya di antara tanda-tanda hari Kiamat adalah: diangkatnya ilmu, tersebarnya kebodohan, diminumnya khamr, dan merajalelanya perzinaan.” 
(HR. Al-Bukhari No. 80)
Post A Comment
  • Facebook Comment using Facebook
  • Blogger Comment using Blogger
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Punya pertanyaan seputar Islam dan ingin menanyakannya langsung ke ustadz? Silahkan ketik pertanyaannya pada kolom yg disediakan di bawah ini.


Kabar Luar Negeri

[Kabar-Luar-Negeri][threecolumns]

Kabar Dalam Negeri

[Kabar-Dalam-Negeri][list]

Artikel

[Artikel][bleft]

Belajar Islam

[Belajar-Islam][twocolumns]

Kabar Islam

[Kabar-Islam][grids]

Ahlul Kitab

[Ahlul-Kitab][bsummary]