Yuk Ngintip Cara Ibadah Dan Sembahyang Agama Yahudi

Mau tahu cara ibadah agama Yahudi dan cara sembahyang orang Yahudi? Sama halnya dengan kita umat Nabi Muhammad Shalallahu'alaihiwasallam yang membawa ajaran ketauhidan, begitu juga dengan mereka kaum Yahudi. Mereka adalah penganut agama Tauhid juga yang dibawa oleh nabi Musa 'alaihissalam yang diutus kepada mereka. Seluruh para Nabi, mulai dari nabi pertama yakni nabi Adam 'alaihissalam sampai kepada Nabi terakhir yakni Nabi Muhammad Shalallahu'alaihiwasallam, sama-sama membawa satu pesan yakni mentauhidkan Allah yang Esa dan larangan untuk tidak menyekutukannya dengan yang lain. Itulah satu pesan yang dibawa seluruh para Nabi yang diutus Allah Subhanahuwata'ala kepada umat manusia. Oleh sebab itulah maka tidak aneh bila cara beribadah ketiga agama samawi ini yakni Yahudi, Nasrani dan Islam hampir mirip antara satu dengan yang lainnya, walaupun tidak persis sama.

Cara Ibadah Agama Yahudi

Dari referensi buku "Cara Ibadah Agama Yahudi", dijelaskan bahwa orang Yahudi melakukan ibadah sembahyang atau shalat setiap hari juga. Sama dengan umat Islam. Cuma bedanya adalah umat Islam melakukan shalat sebanyak lima kali dalam sehari, sedangkan kaum Yahudi melakukan sembahyang tiga kali sehari. Dalam  ibadah orang Yahudi terdapat 3 landasan utama yang harus mereka amalkan yakni:
1. Memakai Taillit (selendang do'a) dan Tefillin (kotak kecil berisi ayat-ayat Alkitab),
2. Sembahyang tiga kali sehari
3. Menjaga hukum tentang makanan yang disebut Kashrut.


cara ibadah agama yahudi

Dalam melakukan proses ibadah, kaum Yahudi mamakai Tefillin terlebih dahulu. Tefillin ini terbagi dua, satu untuk tangan dan satu lagi untuk kepala. Tefillin untuk tangan dipakai dengan cara melilitkan tali Tefillin ke tangan kiri mereka sampai ke jari dan menempatkan posisi kotak Tefillin-nya berada di atas lengan. Dan untuk Tefillin kepala, mereka mengalungkannya di kepala mereka dengan posisi kotak Tefillin di letakkan di atas kening atau jidat mereka. Baru setelah itu mereka mamakia Taillit atau selendang doa yang diselendangkan ke pundah atau kepala mereka.

Perlu diketahui bahwa Tefillin adalah kotak kecil yang terbuat dari kulit yang mirip jimat yang berisi lembaran ayat-ayat Alkitab di dalamnya. Tujuan dari mengikatkan tefillin ini di kepala dan lengan mereka adalah agar orang-orang Yahudi selalu ingat akan tugas-tugas dan tanggungjawab mereka.

cara ibadah orang yahudi

Kashrut adalah hukum yang mengatur tentang makanan yang dihalalkan oleh kaum Yahudi. Kashrut melarang kaum Yahudi untuk memakan beberapa macam daging dan ikan. Daging yang haram dimakan adalah daging anjing, daging babi, dan kerang-kerangan. Sama juga dengan umat Islam, kaum Yahudi juga diperintahkan untuk menyembelih hewan yang akan dikonsumsi dengan tujuan agar darahnya bisa dikeluarkan. Cuma bedanya dengan kita umat Islam adalah kalau kita umat Islam sebelum menyembelih mengucapkan "Bismillahi, Allahu Akbar" dan memposisikan hewan yang akan dipotong menghadap ke arah kiblat, sedangkan kaum Yahudi tidak mengucapkan hal itu dan tidak pula dihadapkan ke arah kiblat.

Terlepas dari cara ibadah agama Yahudi yang diterangkan di atas, bagi kita umat Islam harus lah tetap meyakini bahwa kaum Yahudi adalah kaum yang dimurkai oleh Allah Subhanahuwata'ala. Hal ini dengan jelas dinyatakan Allah Subhanahuwata'ala dalam Al-Qur'an:
Allah Ta’ala berfirman :

 قُلْ هَلْ أُنَبِّئُكُمْ بِشَرٍّ مِنْ ذَلِكَ مَثُوبَةً عِنْدَ اللَّهِ مَنْ لَعَنَهُ اللَّهُ وَغَضِبَ عَلَيْهِ وَجَعَلَ مِنْهُمُ الْقِرَدَةَ وَالْخَنَازِيرَ وَعَبَدَ الطَّاغُوتَ أُولَئِكَ شَرٌّ مَكَانًا وَأَضَلُّ عَنْ سَوَاءِ السَّبِيلِ
“Katakanlah: “Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah (Yahudi), di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut?”. Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus”
(QS. al-Maidah : 60)

Dan diantara sekian banyak kedurhakaan kaum Yahudi kepada Allah Ta'ala, salah satunya adalah ketika Nabi Musa ‘alaihis salaam mengajak mereka untuk beriman kepada Allah dan wahyu-Nya, namun kaum Yahudi menolaknya, seraya berkata, “Kami tidak akan beriman hingga kami melihat Allah dengan mata kepala kami. Maka atas perkataan mereka yang lancang tersebut Allah menurunkan api dari langit, lalu membunuh mereka dengan api tersebut karena sebab dosa mereka itu. Kemudian, Allah menghidupkan mereka setelah kematian mereka tersebut supaya mereka bersyukur.
Allah Ta’ala berfirman :

وَإِذْ قُلْتُمْ يَا مُوسَى لَنْ نُؤْمِنَ لَكَ حَتَّى نَرَى اللَّهَ جَهْرَةً فَأَخَذَتْكُمُ الصَّاعِقَةُ وَأَنْتُمْ تَنْظُرُونَ – ثُمَّ بَعَثْنَاكُمْ مِنْ بَعْدِ مَوْتِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: “Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang. Oleh karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya. Setelah itu Kami bangkitkan kamu sesudah kamu mati, supaya kamu bersyukur” 
(QS. Al-Baqarah : 55 – 56)

Post A Comment
  • Facebook Comment using Facebook
  • Blogger Comment using Blogger
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Punya pertanyaan seputar Islam dan ingin menanyakannya langsung ke ustadz? Silahkan ketik pertanyaannya pada kolom yg disediakan di bawah ini.


Kabar Luar Negeri

[Kabar-Luar-Negeri][threecolumns]

Kabar Dalam Negeri

[Kabar-Dalam-Negeri][list]

Artikel

[Artikel][bleft]

Belajar Islam

[Belajar-Islam][twocolumns]

Kabar Islam

[Kabar-Islam][grids]

Ahlul Kitab

[Ahlul-Kitab][bsummary]