Mungkin Inilah Salah Satu Bukti Kenapa Kita Diwajibkan Puasa Menahan Lapar dan Haus
Hikmah puasa dengan menahan lapar dan haus, baik itu puasa wajib di bulan Ramadhan maupun puasa sunnah di luar Ramadhan, itu semua merupakan latihan bagi kita dalam mengasah rasa kepedulian kita terhadap sesama, terutama pada fakir miskin yang ada di sekitar kita. Karena disaat puasa itulah kita bisa merasakan apa yang dirasakan oleh orang miskin. Dengan merasakan apa yang dirasakan oleh orang miskin, yakni rasa lapar dan haus, maka kita akan dilatih untuk menjadi pribadi yang memiliki rasa kepekaan terhadap sesama dan rasa kepedulian terhadap orang-orang di sekeliling kita, selain dari tujuan utamanya yakni beribadah kepada Allah Subhanahuwata'ala.
Mengapa judul artikel ini diambil dengan judul "Mungkin inilah salah satu bukti kenapa kita diwajibkan puasa menahan lapar dan haus" ? Hal ini karena ternyata orang miskin yang sering berada dalam keadaan lapar dan haus itu, rasa kepedulian dan kemanusiannya terhadap sesama lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang hidup serba berkecukupan dan tidak pernah merasakan hidup dalam kelaparan dan kehausan. Ini terbukti dari eksperimen yang dilakukan dalam tayangan video berikut ini, dimana dari survey yang dilakukan dengan kamera tersembunyi kepada orang kaya yang sedang makan di restauran dan orang miskin alias gelandangan yang tinggal di emperan toko. Terlihat jelas dalam video ini ternyata orang miskin itu lebih mempunyai rasa kepedulian yang tinggi dibandingkan orang kaya yang serba berkecukupan.
Mengapa judul artikel ini diambil dengan judul "Mungkin inilah salah satu bukti kenapa kita diwajibkan puasa menahan lapar dan haus" ? Hal ini karena ternyata orang miskin yang sering berada dalam keadaan lapar dan haus itu, rasa kepedulian dan kemanusiannya terhadap sesama lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang hidup serba berkecukupan dan tidak pernah merasakan hidup dalam kelaparan dan kehausan. Ini terbukti dari eksperimen yang dilakukan dalam tayangan video berikut ini, dimana dari survey yang dilakukan dengan kamera tersembunyi kepada orang kaya yang sedang makan di restauran dan orang miskin alias gelandangan yang tinggal di emperan toko. Terlihat jelas dalam video ini ternyata orang miskin itu lebih mempunyai rasa kepedulian yang tinggi dibandingkan orang kaya yang serba berkecukupan.
Hikmah Puasa
Dengan tayangan video yang akan Anda saksikan sebentar lagi, terbuktilah hikmah puasa dan manfaat bagi kita umat Islam melakukan ibadah puasa dengan menahan lapar dan haus, sama seperti apa yang dirasakan oleh orang miskin. Dengan demikian, rasa kepedulian kita terhadap sesama tetap terasah dan terjaga. Cuma bedanya kita menahan lapar dan haus dengan jaminan bahwa maghrib nanti makanan lezat dan minuman segar sudah menanti di rumah. Sedangkan orang miskin yang menahan lapar dan haus, tidak ada jaminan bagi mereka apakah maghrib nanti sudah ada makanan dan minuman yang akan mereka nikmati.
Rasulullah shallallahu ‘alaihiwa sallam bersabda,
أَبْغُوْنِي الضُّعَفَاءَ، فَإِنَّمَا تُرْزَقُوْنَ وَتُنْصَرُوْنَ بِضُعَفَائِكُمْ
“Cari lah keridhaanku dengan berbuat baik kepada orang-orang lemah kalian, karena kalian diberi rezeki dan ditolong disebabkan orang-orang lemah kalian itu.”
[ Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah No. 779]
Dalam riwayat Nasa’i,
إِنما ينصُر الله هذه الأمةَ بضعيفها: بدعوتِهم، وصلاتِهم، وإِخلاصهم
“Sesungguhnya Allah akan menolong umat ini dengan sebab orang-orang yang lemah (di sekitar mereka), yaitu dengan doa, sholat dan keikhlasan mereka.”
[HR Nasa’i. 3179]
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
رُبَّ أَشْعَثَ مَدْفُوعٍ بِالأَبْوَابِ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لأَبَرَّهُ
“Mungkin saja orang yang berpenampilan kusut, selalu diusir dari pintu rumah orang, akan tetapi bila dia bersumpah memohon sesuatu kepada Allah, niscaya Allah akan mengabulkannya.”
[H.R. Muslim]
Selain itu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengkhabarkan apa yang beliau shallallahu ‘alaihi wasallam lihat saat melakuakn isra' mi'raj yang ditemani oleh Jibril 'alaihissalam, dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
قمت على باب الجنة، فكان عامة من دخلها المساكين، وأصحاب الجد محبوسون غير أن أصحاب النار قد أمر بهم إلى النار
“Saya pernah berdiri di pintu surga, ternyata orang yang memasukinya kebanyakan dari kalangan orang miskin. Sementara orang kaya tertahan dulu (masuk surga). Hanya saja, penduduk neraka sudah dimasukkan ke dalam neraka.”
[HR. Ahmad, Bukhari, dan Muslim]
Dalam riwayat lain dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
اطلعت في الجنة، فرأيت أكثر أهلها الفقراء
“Saya pernah melihat ke surga, aku lihat kebanyakan penduduknya adalah orang miskin.”
[HR. Bukhari dan Muslim]
Terakhir, hikmah puasa dan hikmah dari ini semua adalah mungkin kalau kita lihat di sekitar kita, masih banyak orang yang serba kesusahan dan hidup dalam kemiskinan. Mereka jangankan punya rumah, untuk dapat makan pun mereka harus berjuang dengan penuh ketidakpastian. Hanya uluran tangan kita hamba-Nya yang diberi Allah kelapangan rezeki untuk meringankan beban mereka. Karena dengan adanya mereka, itu adalah peluang bagi kita yang kebetulan memiliki kelebihan rezeki untuk mengais pahala.
Coba bayangkan kalau tidak ada orang miskin di sekitar Anda. Itu artinya satu pintu untuk Anda beramal telah dijauhkan, sehingga Anda harus bersusah payah mencarinya di tempat lain. Dan berbahagialah Anda yang disekitarnya masih terdapat orang miskin, karena mereka adalah ladang tempat Anda menanam amal.
Post A Comment
No comments :
Punya pertanyaan seputar Islam dan ingin menanyakannya langsung ke ustadz? Silahkan ketik pertanyaannya pada kolom yg disediakan di bawah ini.