Jilbab TNI Di Negeri Mayoritas Muslim Ini Dilarang? Malu lah Pada Norwegia
Belum lama ini kita dihebohkan oleh istilah "Jilbab TNI" dimana Panglima TNI kita tidak menyetujui tentara wanita muslim kita menutup auratnya dan memakai jilbabnya. Hal ini tentu sangat menyedihkan dan memilukan sekali. Kenapa tidak? Negeri yang mayoritas muslim ini tidak berdaya melindungi hak saudara seimannya sendiri untuk melaksanakan syariat yang juga dianutnya. Padahal tidak ada alasan yang mendasar yang krusial yang bisa dijadikan alasan pelarangan wanita tentara muslimah di NKRI tercinta ini menggunakannya. Dan yang sangat menyedihkan lagi, justru di negeri yang mayoritas bukan beragama Islam seperti di Norwegia ini, justru membolehkan tentara wanita mereka yang muslim untuk memakai jilbab. Bukan hanya sekedar membolehkan, tapi sudah ditetapkan secara resmi dalam peraturan seragam kemiliteran tentara mereka, tanpa banyak gejolak dan tarik-ulur. Sebagaimana yang diberitakan di salah satu portal berita di Norwegia yakni www.tnp.no. Di portal tersebut dijelaskan bahwa simbol keagamaan seperti sorban, jilbab dan kopiah telah disetujui sebagai bagian dari seragam Angkatan Bersenjata Norwegia.
Penggunaan simbol-simbol agama di seragam militer tentara Norwegia, secara resmi telah disetujui tertanggal 1 Juli 2012 lalu, kata Mayor Tor Simen Olberg, kepada wartawan Aftenbladet. Departemen Pertahanan Norwegia memberi lampu hijau yang memungkinkan penggunaan simbol yang berbeda dengan seragam militer yang telah ditetapkan seperti jilbab TNI di negara kita yang diributkan ini. Alasannya adalah bahwa tentara Norwegia di dalam kemiliteran saat ini terkait dengan banyak agama di dalamnya dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Penggunaan simbol-simbol agama di seragam militer tentara Norwegia, secara resmi telah disetujui tertanggal 1 Juli 2012 lalu, kata Mayor Tor Simen Olberg, kepada wartawan Aftenbladet. Departemen Pertahanan Norwegia memberi lampu hijau yang memungkinkan penggunaan simbol yang berbeda dengan seragam militer yang telah ditetapkan seperti jilbab TNI di negara kita yang diributkan ini. Alasannya adalah bahwa tentara Norwegia di dalam kemiliteran saat ini terkait dengan banyak agama di dalamnya dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Selain hijab atau jilbab bagi tentara muslim, simbol agama lainnya juga diizinkan seperti turban untuk prajurit Sikh, dan tentara beragama Yahudi telah diizinkan untuk memakai kippah pada kepala mereka. Kippah ini bisa dikenakan di bawah topi seragam biasa layaknya peci bagi tentara muslim.
Militer Norwegia dari tahun ke tahun memiliki jumlah tentara muslim yang kian bertambah, termasuk tentara wanita muslimnya. Oleh sebab itu maka diputuskan untuk memberi keringanan bagi mereka untuk menjalankan apa yang dianut dalam agama mereka, seperti tentara wanita muslim dibolehkan memakai jilbab. Mereka dapat mulai memakainya sekarang tanpa perlu khawatir lagi karena dalam seragam militer tentara Norwegia menggunakan jilbab sudah merupakan bagian dari seragam mereka yang diperbolehkan.
"Agar penggunaan jilbab bisa seragam antara tentara yang satu dengan tentara wanita yang lain, maka model jilbabnya telah disesuaikan dan diatur sedemikian rupa dimana jilbab tersebut menutup rambutnya dan agar lehernya bisa tertutup juga, maka caranya dengan membalutkan kain jilbab itu melingkar di leher mereka, sehingga kain jilbab tidak terkulai lepas", kata Mayor Olberg dari korps bagian keagamaan.
Berikut sekilas terjemahan berita yang dikutip dari salah satu portal di Norwegia yakni www.tnp.no yang teks asli berbahasa Inggrisnya bisa dilihat langsung pada screenshot terlampir di bawah ini.
Tentang Jilbab TNI
Berkenaan dengan pemakaian jilbab TNI yang belum dibolehkan pemerintah kita bagi tentara muslim di negeri kita tercinta ini, bagaimanapun tidak selayaknya kita mencela pemimpin kita tersebut, apakah dia presiden maupun panglima TNI kita. Marilah kita do'akan mereka agar mereka diberi petunjuk oleh Allah 'azzawajalla agar paham akan keadaan ini dan diberi kekuatan dalam menegakkan syiar agama ini, karena menghujat pemimpin bukanlah tariqoh atau cara yang diajarkan Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam. Bila pemimpin kita melakukan kesalahan, maka Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam mengajarkan kita agar kita menasehati mereka dan memberi penjelasan dengan baik, setelah itu mendo'akan mereka agar diberi hidayah akan kebenaran untuk seterusnya kita bersabar dengan apaun keputusan pemimpin tersebut.
Begitulah tariqoh yang diajarkan Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam kepada kita umat Islam dalam bermuamalah dengan pemimpin atau pemerintah. Karena apa yang dilakukan pemimpin sesungguhnya bukanlah urasan kita sebagai rakyat, namun urusan mereka dengan Allah di akhirat nanti, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berikut ini :
كُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، فَالْأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ عَلَيْهِمْ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ .
"Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya, seorang Amir maka dia adalah pemimpin bagi rakyatnya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya."
[HR. Al-Bukhari, No. 893, 2409, 2554; dan Muslim, No.1829]
Post A Comment
No comments :
Punya pertanyaan seputar Islam dan ingin menanyakannya langsung ke ustadz? Silahkan ketik pertanyaannya pada kolom yg disediakan di bawah ini.