Mualaf Kulit Putih Ini Dibully Hanya Karena Berpenampilan Muslim

Memang tidak mudah menjadi seorang muslim, apalagi di negara yang mayoritasnya beragama lain seperti Kristes, Buddha, Hindu dan lain sebagainya. Mereka dilecehkan, diikuti, dan bahkan sering mendapat perlakuan kasar dan cemoohan. Oleh karenanya, banyak diantara kaum muslim kita yang terpaksa menyembunyikan keIslamannya dan berpenampilan layaknya masyarakat di sekitarnya yang non muslim. Namun hal ini tidak berlaku bagi Sean O'Sullivan. Sejak menjadi seorang mualaf beberapa tahun lalu dan berganti nama menjadi Yahya, pria kulit putih yang memiliki ibu asli bangsawan Belfast, Inggris ini sering mendapatkan perlakuan yang tidak baik, terutama oleh polisi yang selaku mencegatnya di jalan.

Terkadang saat dia mengedarai sedan BMW-nya, secara tiba-tiba polisi memberhentikannya tanpa ada sebab apapun. Bahkan terkadang dalam satu minggu itu pernah sampai lima kali dia diberhentikan di jalan. Dan tidak jarang juga dia ingin ditahan polisi dan dibawa ke kantor polisi, namun si polisi tidak bisa memberikan alasan kenapa dia ingin ditangkap. Dan dengan berani, Yahya menanyakan; "Apakah saya ingin ditahan karena saya muslim dan memanjangkan jenggot saya? Sang polisi tidak menjawabnya dan mencari-cari alasan yang diada-adakan, bahkan terkadang berbohong.

mualaf inggris

Bagi kita umat Islam, apa yang dialami oleh saudara kita Yahya diatas merupakan hal yang sudah dikabarkan oleh Allah subhanahuwata'ala dimana orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani tidak akan senang kepada kita umat Islam, sampai kita mengikuti agama mereka. Hal ini dikhabarkan jelas dalam Al-Qur'an dalam surat Al-Baqarah ayat 120 yang berbunyi sbb:

 وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka." 
(QS. Al Baqarah: 120)

Dan apa yang dilakukan saudara kita Yahya ini dengan berpenampilan sebagai seorang muslim adalah untuk menegaskan jati dirinya sebagai seorang muslim dan ingin memisahkan diri dari golongan non muslim agar tidak menyerupai mereka, karena Rasulullah pernah bersabda:

Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.”
(HR. Ahmad 2: 50 dan Abu Daud no. 4031. Syaikhul Islam mengatakan bahwa sanad hadits ini jayyid (bagus) dalam Iqtidho‘ 1: 269 . Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini Shahih dalam Irwa’ul Gholil No. 1269)

Kenapa kita dilarang Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam meniru-niru orang kafir secara lahiriyah? Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

أَنَّ الْمُشَابَهَةَ فِي الْأُمُورِ الظَّاهِرَةِ تُورِثُ تَنَاسُبًا وَتَشَابُهًا فِي الْأَخْلَاقِ وَالْأَعْمَالِ وَلِهَذَا نُهِينَا عَنْ مُشَابَهَةِ الْكُفَّارِ
Keserupaan dalam perkara lahiriyah bisa berpengaruh pada keserupaan dalam akhlak dan amalan. Oleh karena itu, kita dilarang tasyabbuh (menyerupai) orang kafir”
(Majmu’ Al Fatawa, 22: 154).

Dan dalam Majmu’ Al Fatawa, beliau rahimahullah berkata,

فَإِذَا كَانَ هَذَا فِي التَّشَبُّهِ بِهِمْ وَإِنْ كَانَ مِنْ الْعَادَاتِ فَكَيْفَ التَّشَبُّهُ بِهِمْ فِيمَا هُوَ أَبْلَغُ مِنْ ذَلِكَ ؟!
Jika dalam perkara adat (kebiasaan) saja kita dilarang tasyabbuh (menyerupai) mereka, bagaimana lagi dalam perkara yang lebih dari itu?!”
(Majmu’ Al Fatawa, 25: 332)

Dan bagi saudara kita Yahya nun juah di negeri Inggris sana, bersabarlah. Sungguh Anda termasuk orang yang beruntung karena Anda dianggap "asing" oleh masyarkat di sekitar Anda. Karena "orang-orang yang dianggap asing" ini sudah dikabarkan Rasulullah Shalallahu'alaihi wasallam dalam haditsnya sebagai berikut:

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

طُوبَى لِلْغُرَبَاءِ فَقِيلَ مَنِ الْغُرَبَاءُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أُنَاسٌ صَالِحُونَ فِى أُنَاسِ سَوْءٍ كَثِيرٍ مَنْ يَعْصِيهِمْ أَكْثَرُ مِمَّنْ يُطِيعُهُمْ
Beruntunglah orang-orang yang dianggap asing.” “Siapakah orang yang dianggap asing itu wahai Rasulullah”, tanya sahabat. Jawab beliau, “yakni orang-orang shalih yang berada di tengah banyaknya orang-orang yang jelek, lalu orang yang melecehkannya lebih banyak daripada yang mentaatinya”
(HR. Ahmad 2: 177. Hadits ini Hasan lighoirihi, kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth)

Nah, sekarang bagaimana dengan Anda? Apakah Anda termasuk orang yang dianggap asing di lingkungan Anda? Sering diejek mirip "kambing" karena berjenggot dan dibilang "kebanjiran" kerena memakai celana di atas mata kaki? sungguh beruntunglah orang yang dianggap asing itu......


Post A Comment
  • Facebook Comment using Facebook
  • Blogger Comment using Blogger
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :

Punya pertanyaan seputar Islam dan ingin menanyakannya langsung ke ustadz? Silahkan ketik pertanyaannya pada kolom yg disediakan di bawah ini.


Kabar Luar Negeri

[Kabar-Luar-Negeri][threecolumns]

Kabar Dalam Negeri

[Kabar-Dalam-Negeri][list]

Artikel

[Artikel][bleft]

Belajar Islam

[Belajar-Islam][twocolumns]

Kabar Islam

[Kabar-Islam][grids]

Ahlul Kitab

[Ahlul-Kitab][bsummary]